Tuesday, May 7, 2019

#POJOKAYAH-2 : I LOVE YOU 3000

0


Waktu baca tulisan ini di draft kebayang adegan mesra mereka tiap pagi. Pernah Khalid playdate di Kebun Vitka. Giliran diperbolehkan mengambil buah Jambu Air, dia tiba-tiba mendekati saya dan memberikan sebutir Buah Jambu Air sambil berkata "Ini buat Ayah, Tolong simpan ya Ibuk"

Kemudian pernah juga, dia mau menjawab pertanyaan. Mendapat hadiah wafer coklat. Saya pikir dia mau langsung memakannya. Ternyata "Ibuk ini simpan ya, Buat Ayah" padahal bungkusnya sudah saya sobek siap diberikan untuknya. Akhirnya saya harus menukar wafer itu dengan temannya. mencari yang masih utuh bungkusnya untuk kemudian diberikan ke ayahnya.

Nah,
Ini tulisan Ayahnya. Tentang kemesraan mereka. Bonding ikatan antar ayah dan anak.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Bukan!! 

ini bukan spoiler Avenger End Game, jadi jangan buru-buru ditutup dulu. Selaaw..

Tapi buat yang udah nonton, frasa yang diucapkan Morgan Stark ini rasanya cukup berkesan. sebuah ungkapan sayang dengan tambahan nominal 3000 di belakangnya. Agak sulit dimengerti kenapa harus 3000. Tapi begitulah cinta, deritanya tiada akhir.. Groook.. tet tenenenett tenenenenenet.. (backsound Peppa Pig)

Soal ungkapan sayang, rasanya saya juga punya dengan khalid. Buat saya ritual wajib dengan khalid (sebentar lagi mungkin dengan adeknya juga) sebelum berangkat kerja adalah SPC; Scan, Print, Copy eh bukan ding Salam, Peluk, Cium. Ritual yang dengan ibuknya khalid pun saya tidak seintim ini tiap berangkat kerja. Kalau sampai ini terlewat, saya berangkat sementara ia masih tertidur misalnya, alamatlah merajuk setengah harian. Begitu menurut penuturan ibuknya.

Mungkin itu salah satu bentuk ungkapan sayang kami, yang lainnya tentu masih banyak lagi. Rasanya tiap orang tua juga bakalan demikian, bahkan Thanos yang dzolim itu juga menyayangi putri-putrinya. Rasa sayang yang kemudian berguna buat dia dapetin Soul stone di Vormir.

*eh Thanos sayang ga sih ke Nebula?

Keep it up..

Waktu anak masih kecil-kecil kayak sekarang tentu gampang mengekspresikan sayang. Makin besar, mulai bisa menentukan, mulai punya kemauan mengekspresikan sayang pada anak adalah merupakan tantangan. Sudah mulai muncul rasa malu di anak, jangankan mengekspresikan di depan umum, saat berduaan pun mungkin juga tidak akan dilakukan.

Kalau udah begini jika orangtuanya menyerah, hubungan anak dan orangtua bisa makin terpisah. Teringat hadits berikut : 

“Sesungguhnya barang siapa yang tidak menyayangi maka dia tidak akan disayangi“(HR.Muslim)

"Apa yang kita semai, itu yang kita tuai"

Intinya anak-anak sayang, percaya dan dekat ke kita karena kitanya lebih dulu yang mencontohkan perilaku tersebut. Jadi ya timbal balik begitu. Nah hal demikian ini mesti dipelihara terus dari sekarang. Menyayangi anak-anak dan mengungkapkannya, menjadi teman dan orang yang paling bisa dipercaya. Sehingga ia tak perlu mencari orang lain di luar sebagai role model-nya.

Ekspresinya tentu bisa berbeda dari saat ini, yang terpenting anak paham mereka disayangi. Jangan sampai kita merasa yang kita lakukan adalah bentuk kasih sayang padahal anak tidak merasa demikian. Serupa Thanos yang pengen menghapus separuh kehidupan semesta atas nama kasih sayang padahal merupakan kedzoliman.

Best Learning Happens..

Menurut Jurnal "From a Nation at Risk to a Nation of Hope" yang dikeluarkan ASPEN Institute, mereka menyebutkan kalau Proses belajar yang paling baik terjadi saat sosial, emosional dan kognitif anak saling terhubung.

Sebagai Homeschooler yang proses pendidikannya menjadi tanggung jawab penuh orangtua faktor sosial, emosional wajib terbangun antara anak dan orangtua. Karena bagaimana mungkin anak percaya terhadap fasilitatornya (orangtua.red) dalam memberikan masukan dan arahan kalau mereka secara emosional tidak terikat tidak terbangun rasa percaya.

Riset di jurnal tadi juga menyebutkan kalau anak-anak dengan tingkat sosial dan emosional yang baik cenderung lebih tahan terhadap stress dan trauma. Dimana kedua hal ini bisa jadi faktor yang sangat menghambat proses belajar.

Bayangin aja kalo sampe anak-anak trauma jatuh dari sepeda, seumur hidup bisa jadi ga bisa naik sepeda nantinya. Atau trauma dengan buku dan membaca, padahal kemampuan literasi adalah salah satu modal wajib yang harus dimiliki oleh seorang pembelajar.

Proses belajar yang bisa menafikan stress dan trauma membuat anak menjadi pribadi yang selalu ingin tahu dan pantang menyerah. Anak-anak dengan prinsip:


"Pohon Serai, pohon tebu,

Belum try, belum tau"


Modal dasar yang rasanya semua orang tua pengen anaknya punya, dan awalnya ternyata berasal dari bagaimana kita menyayangi mereka.

It's not an end game yet, it's just started..

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Catatan postingan kali ini dari #pojokayah :

Ekspresi cinta harusnya dimiliki setiap anak.
Anak harus tau bahwa ia di cintai.

Btw,
Setiap pagi aku selalu kalah saing dari Anak-anak.
Mereka dipastikan mendapat SPC (Salam, Peluk, Cium)
mamaknya biasanya cuma salah satu diantara itu.
hiks.


Author Image

About Crownleye Dayveed
Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment