Friday, December 6, 2019

Perjalanan Satu Tahun Ishaaq

0


Alhamdulillah,
tidak ada kata yang pantas selain mengucapkan kalimat ini. Rasanya terharu sekali memiliki Ishaaq dalam kehidupan kami.


Ishaaq sudah berusia 1 tahun. Saya ingin mengenang kembali momen pertemuan kami. Saat-saat ia hadir dalam pelukan saya. Saat saya belajar menerima Ishaaq secara utuh.

Lahir Pada Kehamilan 35 Minggu

Entah kenapa kehamilan Ishaaq sangat rentan sakit. Sulit makan, muntah setiap habis makan, sering pusing dan sering tiba-tiba tidak enak badan. Bahkan makan enak pun saya tetap muntah dan pusing. Hingga saat bulan Ramadan tiba, bisa lancar berpuasa sampai hari ke 27 puasa. Hari ke 28 saya opname dirumah sakit. Diagnosa dokter, kekurangan cairan dan asupan gula. Usia kandungan 4bulan saat itu. Dan saya masih sering muntah.

Memasuki kehamilan 7 bulan. Perut mulai kontraksi. Ini rasanya aneh. Karena saat hamil Khalid, sampai usia 42 minggu saya tidak kontraksi. Jadi agak-agak lupa bagaimana rasa kontraksi. Dokter menyarankan saya menghentikan segala aktifitas. Tapi rasanya sulit hanya tiduran. Karena ada Khalid yang butuh teman bermain. Disini Khalid kembali kenal Handphone dan youtube. Ibuknya tidak kuat untuk bermain bersama.

Selain kontraksi, perut saya juga sering tegang. Kram dan nyeri. Saya juga bingung kenapa. Bahkan saat makan pun perut kram sering datang.

Saat itu hari Jumat. Interval kontraksi 10 menit sekali. Sekali kontrasi bisa berlangsung sekitar 1-2 menit. Saya hanya meringis di kasur. Memberi tahu ayahnya Khalid, saya disuruh menelpon gocar dan langsung ke klinik BMC. Namun rasanya repot sekali ke rumah sakit sendirian. Saya bertahan hingga ayahnya pulang. Anehnya, tiap ketemu suami rasa sakitnya sedikit reda bahkan kadang lupa.

Sabtu berkunjung ke rumah sakit, saat memasuki ruangan dokter. Dokter sudah bisa menebak bahwa saya sedang menahan rasa sakit. Akhirnya di opname malam itu. Kami bertiga menginap dirumah sakit. Perut ditenangkan dari kontraksi karena belum saatnya lahiran dan sekalian diberi penguat jantung. Dokter masih berharap saya lahiran 2 minggu lagi. Hari minggu, Khalid di jemput neneknya dan Khalid diambil alih dirawat neneknya. Hari Minggu pula saya merasakan gerakan Ishaaq semakin minim. Senin diperiksa, dokter menyarankan segera dilakukan operasi caesar. Akhirnya Ishaaq lahir pada hari Senin.

Berat Badan Minim Dan Perkembangan yang Pesat

Saya shock saat melihat Ishaaq bayi. Kecil sekali. Saya menangis seketika. Hal-hal buruk melintas dikepala saya. Salah satunya Stunting. Batas aman anak lahir dan berat badannya saya pelajari dengan baik. Ishaaq jauh dibawah batas itu. Saya menangis hingga sesak napas dan perawat memasangkan selang oksigen. Saya masih kacau, tidak mungkin anak saya kecil sekali. Hahahah
Padahal saat USG saya tau, berat Ishaaq diprediksi hanya 2,7kg. Dan ini kemungkinan meleset. Belajar dari pengalaman Khalid. Meleset 500gr.

Namun keadaan Ishaaq lahir jauh berbeda dengan perkembangan berat badan dan tingginya. Dalam 1 bulan BBnya naik 2x lipat dan tingginya bertambah 7cm. Saya bersyukur. Dibalik kecemasan saya, ada perkembangan anak yang signifikan. Perkembangannya terus membaik.

Masa MPASI Penuh Drama.

Saya kembali stress menghadapi Ishaaq makan. Ia suliit sekali makan. Bahkan menolak makan hingga berusia 7 bulan. Berbagai rasa dan tekstur sudah saya coba. Puncaknya adalah saya tidak memberi dia makan selama 2 hari. Full Asi. Kebetulan saat itu saya ada urusan di Singapur. Jadi amannya memang saya susui. Karena makanan instan juga dia tolak.

Alhamdulillah, lagi-lagi saya mendapat kejutan dari Ishaaq. Usia 8 bulan dia mau makan walau seriiing sekali ada indikasi mau muntah. Namun perlahan BBnya naik. Saat usia 6-7 bulan dia hanya 8kg tidak ada kenaikan. Seiring makin baiknya dia makan. Usia 8 bulan sudah mendekati angka 9kg. Dan usia 9 bulan sudah 9kg lebih. Namun ada pertanyaan yang masih belum bisa saya jawab hingga sekarang. Ishaaq sering sekali seperti ingin muntah tiap kali makan. Tekstur dan rasa jelas sudah saya rubah terus untuk mencari makanan yang paling dia sukai. Namun tetap, hingga usianya 1 tahun dia masih sering mau muntah saat disuap.

Perihal makan, Ishaaq sangat pemilih. Dia tidak sembarangan mau disuap. Cepat sekali respon memalingkan wajahnya saat disuap sesuatu. Hingga saat ini dia juga belum bisa makan nasi. Bahkan bubur kasar masih sering tersedak. Tapi kalau makan Pocky (cemilan abangnya) dia bisa makan dengan mulus. Dan saat disuap mie hijau lemonilo, mulutya cekatan untuk meraih sendok. Alamdulillah usia 1 tahunya beratnya 10kg lebih (kroscek)

Usianya yang 1 tahun ini, dia sudah memiliki gigi. Dua gigi seri bawah, Dua taring atas dan 1 gigi seri atas. Posisi tumbuhnya emang agak bikin saya kaget. Karena ternyata gigi taring duluan yang tumbuh dari pada gigi seri atasnya.

Tidak Suka Walker Lebih Senang Merangkak.

Usia 1 tahun Ishaaq belum bisa jalan. Maksimal jalan yang sampai saat ini saya amati baru 5 langkah. Masa merangkak Ishaaq memang lebih lama. Jika abangnya bisa berjalan usia 9 bulan. Ishaaq 1 tahun belum bisa jalan.

Ishaaq tidak menyukai babywalker maupun pushwalker. Jika saya letakkan di babywalker, dia akan menangis dan mengejar saya untuk segera digendong. Ishaaq lebih senang merangkak masuk kolong meja, kolong wastafel dan merangkak menuju kamar mandi.

Bawah meja Laptop adalah pojok favoritnya. Sambil menyingkap sedikit tirai, dia bisa mengamati luar. Kadang dia dan abangnya kompak berkumpul dibawah meja dan bermain tirai dinding hingga terkekeh.

Sampai usia 1 tahun. Tak satu patah kata pun yang Ishaaq ucapkan bisa saya terjemahkan. Saya agak merasa bersalah dibagian ini. Apakah saya kurang membacakan buku ? Kurang mengajak ia bicara ? kurang bermain bersama ? Hingga tidak satu kosa kata pun yang bisa saya mengerti. Sejauh ini masih masa bubling. Masa yang tidak dilewati abangnya.

Namun Ishaaq pintar meniru ekspresi wajah. Apapun yang kita tunjukkan kearahnya dia akan dengan senang hati mengikutinya. Oh iya, Ishaaq ini berhati lembut. Hahahah Kita panggil namanya aja dengan intonasi agak memanjang dia nangis. Kita menangis didepannya dia ikutan menangis. Begitupun saat abangnya menangis, Ishaaq sering ikutan menangis. Hatinya lembut. Semoga Ishaaq senantiasa diberi hati yang lembut dan peka terhadap orang lain.

Milestone demi milestone Ishaaq lewati. Ishaaq unik. Anak yang sungguh berbeda dengan abangnya. Membuat  saya takjub pada kebesaran Alloh. Maha besar Alloh yang sudah menciptakan anak dengan berbagai macam karakter dan wajah.

Anak yang jika dipeluk, dia suka langsung mencium pipi ibunya dengan mulutnya yang berkuah ences. Anak yang sering nemplok ke ayahnya. Anak yang di cintai ayah-ibu dan abang Khalid.

Jika suatu saat Ishaaq membaca tulisan ini,
Percayalah nak, Tidak pernah ada rasa 'tidak terima' dalam hati ibu walau saat melihatmu pertama kali ibuk sempat menangis :)

Ibuk menangis saat itu, karena ibuk merasa gagal menjagamu selama di kandungan. Gagal memberikan asupan gizi yang terbaik hingga kamu lahir belum genap minggu.

Ini rasanya mencintai 2 manusia. Namun besar cintanya sama porsinya.
Mencintai bayi namun tetap menyayangi abangnya.

Aahh.
Anak-anakku.
Cinta pada kalian benar-benar sulit diungkapkan.
Author Image

About Crownleye Dayveed
Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment